Jumat, 28 Maret 2014

Tugas semantik ke 4. analisis gaya bahasa puisi "tahajjud cintaku" karya emha ainun najib



TAHAJJUD CINTAKU
Oleh :
Emha Ainun Najib
Mahaanggung Tuhan yang menciptakan hanya kebaikan
Mahaagung ia yang mustahil menganugerahkan keburukan
Apakah yang menyelubungi kehidupan ini selain cahaya
Kegelapan hanyalah ketika taburan cahaya takditerima
Kecuali kesucian tidaklah Tuhan berikan kepada kita
Kotoran adalah kesucian yang hakikatnya tak dipelihara
Katakan kepadaku adakah neraka itu kufur dan durhaka
Sedang bagi keadilan hukum ia menyediakan dirinya
Ke mana pun memandang yang tampak ialah kebenaran
Kebatilan hanyalah kebenaran yang tak diberi ruang
Mahaanggung Tuhan yang menciptakan hanya kebaikan
Suapi ia makanan agar tak lapar dan berwajah keburukan
Tuhan kekasihku tak mengajari apa pun kecuali cinta
Kebencian tak ada kecuali cinta kau lukai hatinya
1988




Analisis gaya bahasa:
Gaya bahasa merupakan salah satu unsur  dari sebuah puisi. Gaya bahasa adalah cara khas menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulis atau  lisan (Moelino, 1989). Dalam puisi, penyair berusaha menyampaikan ide, perasaan dan pikirannya dengan menggunakan bahasa yang dibuat sedemikian rupa sehingga tampak indah dan penuh makna. Oleh karena itu, untuk dapat membaca puisi dengan baik,memahami, memaknai, menganalisis, dan mengajarkan puisi, kita harus memahami gaya bahasa tersebut.
Gaya bahasa sebagai salah satu unsur struktur suatu karya sastra, memiliki keterkaitan yang erat dengan unsur-unsur karya sastra lainnya, yang secara koheren mendukung makna. Oleh karena keterkaitan antara unsur yang satu dengan yang lain dalam struktur karya sastra, maka makna karya sastratersebut ditentukan oleh hubungan antara unsur-unsurnya (Hawkess, 1978:187).
Gaya bahasa yang terdapat dalam puisi tahajjud cintaku karya emha ainun najib:
1.      Repetisi adalah gaya bahasa dengan jalan mengulang pengunaan kata atau kelompok kata tertentu. Terdapat pada kalimat (1) Mahaanggung Tuhan yang menciptakan hanya kebaikan. Terdapat pengulangan kalimat yang sama pada kalimat (11).

2.      Gaya bahasa hiperbola yaitu terdapat pada kalimat “Suapi ia makanan agar tak lapar dan berwajah keburukan” . kata “suapi” adalah melambangkan bagaimana sebuah pemberian petunjuk yang benar kepada seseorang yang belum mengetahui kebenaran tersebut. Kemudian kata “lapar” melambangkan seseorang yang tidak mempunyai apa- apa baik ilmu pengetahuan atau apa pun.

3.      Metafora gaya bahasa yang dipandang sebagai perumpamaan tetapi tanpa menyebut dasar perbandingan (Hartoko dan Rahmanto, 1986:85). Terdapat pada kalimat (4) Kegelapan hanyalah ketika taburan cahaya takditerima. (6) Kotoran adalah kesucian yang hakikatnya tak dipelihara. (10) Kebatilan hanyalah kebenaran yang tak diberi ruang.

4.      Paralelisme adalah semacam gaya bahasa yang berusaha mencapai kesejajaran dalam pemakaian kata-kata atau frasa-frasa yang menduduki fungsi yang sama dalam bentuk gramatikal yang sama (Keraf, 1988 : 126). Terdapat pada kalimat (1) Mahaanggung Tuhan yang menciptakan hanya kebaikan. Dan (2) Mahaagung ia yang mustahil menganugerahkan keburukan. Pada kalimat (3) Apakah yang menyelubungi kehidupan ini selain cahaya. Dan kalimat (4) Kegelapan hanyalah ketika taburan cahaya takditerima.

Minggu, 23 Maret 2014

sintaksis tugas individu ke 2


Sintaksis
Tugas Individu Ke 2
Pengembangan dan unsur-unsur pembentuk frase terhadap pusatnya:
-          Frasa nomen bahasa indonesia
1        Bunga yang ditanam ibu sudah banyak yang mati.
Frasa nomen bahasa indoneia (1) dikembangkan dari kiri ke kanan.
2        Baju yang belum dicuci.
Frasa nomen bahasa indonesia (2) dikembangkan dari kiri ke kanan.
3        Lantai yang baru disapu.
Frasa nomen bahasa indonesia (3) dikembangkan dari kiri ke kanan.

-          Frasa nomen bahasa inggris
1.      Their pet cat.
Frasa nomen bahasa inggris (1) dikembangkan dari kanan ke kiri.
2.      Very diligent young boys.
Frasa nomen bahasa inggris (2) dikembangkan dari kanan ke kiri.
3.      Ayu win futsal.
Frasa nomen bahasa inggris (3) dikembangkan dari kanan ke kiri.

-          Frasa nomen dengan bilangan bahasa indonesia.
1.      Tiga ekor semut.
Frasa nomen dengan bilangan bahasa indonesia (1) dikembangka dari kiri ke kanan.
2.      Enam buah apel.
Frasa nomen dengan bilangan bahasa indonesia (2) dikembangkan dari kiri kekanan.
3.      Sembilan orang mahasiswa.
Frasa nomen dengan bilangan bahasa indonesia (3) dikembangkan dari kiri ke kanan.

-          Frasa nomen dengan bilangan bahasa inggris.
1.      Many oranges
Frasa nomen dengan bilangan bahasa inggris (1) dikembangkan dari kiri ke kanan.
2.      Two buffaloes.
Frasa nomen dengan bilangan bahasa inggris (2) dikembangkan dari kiri ke kanan.
3.      Much sugar.
Frasa nomen dengan bilangan bahasa inggris (3) dikembangkan dari kiri ke kanan.

-          Frasa verbum bahasa indonesia.
1.      Ia makan.
2.      Ia mau makan.
3.      Ia tidak mau makan.
Frasa verbum (1,2,3) bahasa indonesia dikembangkan dari kanan ke kiri.

-          Frasa verbum bahasa inggris.
1.      She cooked rice.
2.      She tried to cook rice.
3.      She started trying to cook rice.
Frsa verbum (1,2,3) bahasa inggris dikembangkan dari kanan ke kiri.